Pasukan Rakyat Karenni Progresif (PKPF) mengumumkan pada 1 April bahwa 313 warga sipil tewas dan 650 bentrokan terjadi di Negara Bagian Kayah selama 25 bulan kudeta militer.
Dari 1 Februari hingga 31 Maret 2021, politik di Negara Bagian Kayah. PKPF membebaskan militer dan pelanggaran HAM.
Selain 313 warga sipil yang tewas, 134 tewas saat melarikan diri dari perang. Menurut daftar PKPF, ada 252 personel pertahanan yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan dewan militer.
Jumlah serangan udara sebanyak 310 kali dan lebih dari 1.500 rumah dan bangunan ibadah hancur. Menurut daftar PKPF, ada 279 orang yang ditangkap dan ditahan.
Negara Bagian Kayah adalah daerah di mana terjadi pertempuran sengit dengan pasukan dewan militer, dan dari seluruh negara bagian yang berpenduduk hampir 400.000 jiwa, terdapat 250.000 pengungsi perang.
Saat ini, ada kebutuhan mendesak akan makanan dan obat-obatan di kamp-kamp pengungsi yang terkena dampak perang, dan ada kekurangan obat-obatan. Anak-anak menderita infeksi kulit dan diare akibat kekurangan gizi.
Sumber :