Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan 39 partai dibubarkan sebagai partai politik oleh dewan militer kemarin, 29 Maret, dan komunitas internasional mengkritiknya dengan mengeluarkan pernyataan kemarin.
Inggris Raya Perancis Jerman Australia Negara-negara seperti Jepang telah membuat pengumuman. Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa ini adalah serangan terhadap hak dan kebebasan rakyat Burma.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Kantor Luar Negeri Federal Jerman, mereka mengutuk tindakan dewan militer dan menyerukan diakhirinya kekerasan, terutama serangan terhadap warga sipil dan penindasan brutal terhadap oposisi, serta pembebasan semua tahanan politik.
Prancis juga mengutuk penolakan dewan militer terhadap keinginan rakyat Burma.
Jepang dan Australia mengatakan tidak perlu khawatir dan mendesak dewan militer untuk mengembangkan proses yang lebih inklusif bagi semua pemangku kepentingan untuk memulihkan demokrasi negara.
Mengecualikan NLD dari proses politik akan mempersulit perbaikan situasi di Myanmar, kata Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan.
Jepang juga mendesak dewan militer segera membebaskan pejabat NLD, termasuk Daw Aung San Suu Kyi. Dia juga mengatakan bahwa semua pihak terkait harus terlibat dan menunjukkan bahwa mereka bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara damai.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga khawatir bahwa bidang politik akan semakin dipersempit oleh persyaratan pemilu yang ketat. Ia juga mengatakan akan terus memantau dengan cermat tindakan dewan militer dan mendesaknya untuk membangun kembali demokrasi, termasuk pemilu yang diterima secara luas.
Pada 28 Maret, dewan militer membubarkan partai NLD yang dipimpin oleh Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi dan 39 partai politik lainnya.
Menurut undang-undang dan peraturan yang baru diberlakukan untuk memperpanjang kekuasaan dewan militer, itu dibatalkan karena tidak mendaftar ulang sebagai partai politik ke KPU dalam waktu 60 hari.
– Pada tanggal 1 Februari 2021, Thailand Suasana protes anti kudeta di depan Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok. (Foto: Reuters)
Sumber :