Penasihat Departemen Luar Negeri AS Derrick Choulat mengatakan bahwa dukungan Rusia terhadap dewan militer tidak dapat diterima dan penyediaan senjatanya mendorong Myanmar ke dalam konflik.
Ini bukan masalah Burma, tapi masalah regional.
Dia mengatakan ini dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 23 Maret selama perjalanan Derrick Choulet di Asia Tenggara.
Selain konflik yang lebih luas di Burma setelah kudeta militer, Derek Choulet mengatakan Amerika Serikat prihatin dengan meningkatnya hubungan antara Rusia dan dewan militer.
“Semua orang yang berbicara dengan pemerintah Rusia perlu memberi tahu mereka bahwa dukungan berkelanjutan Rusia untuk dewan militer Burma tidak dapat diterima dan telah membuat situasi semakin tidak stabil.” kata Derrick Choulat. Beliau juga mengatakan bahwa kita perlu mengatakan bahwa ini bukan masalah Myanmar, tetapi masalah regional.
Penasihat Departemen Luar Negeri AS Derrick Cholet sedang dalam perjalanan ke Thailand dan Indonesia dari 20 hingga 24 Maret.
Aktivis hak asasi manusia dan perwakilan khusus PBB mengutuk pasokan senjata Rusia dan China kepada tentara Burma, yang secara sistematis melakukan kejahatan terhadap rakyat.
Setelah kudeta, Rusia menjadi negara yang paling dekat dengan dewan militer, dan negara-negara Barat memberlakukan sanksi terhadap Myanmar dan Rusia, demikian menurut Reuters.
“Terutama, saya lebih prihatin dengan peningkatan hubungan militer antara Rusia dan Myanmar, dan sekarang pasokan senjata.”kata Derrick Choulat.
Amerika Serikat akan memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap individu dan organisasi di Myanmar dalam beberapa hari mendatang, kata penasihat Departemen Luar Negeri AS pada konferensi pers di Jakarta, Indonesia pada 21 Maret.
Sumber :