Penjabat Presiden Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Duwal Shila mengatakan bahwa dia mengakui intervensi China dalam masalah Myanmar dan mendesaknya untuk berbuat lebih banyak untuk mencegah pembunuhan teroris oleh dewan militer.
Hal itu disampaikannya dalam rapat kabinet NUG yang digelar hari ini, 21 Maret, melalui sistem video online.
“Pemerintah Persatuan Nasional menganggap dialog antara China dan Aliansi Utara sebagai hal yang positif. Pemerintah kami ingin mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah bertindak bertentangan dengan keinginan seluruh masyarakat etnis. Kami juga mengakui intervensi China dalam masalah Myanmar. Kami ingin mendesak China untuk berbuat lebih banyak untuk mencegah kegiatan tidak manusiawi dan pembunuhan kelompok teroris di seluruh bagian Myanmar.” kata Duval Shila.
Sebagai NUG, domestik, Penjabat Presiden NUG mengatakan pada pertemuan hari ini bahwa dia bekerja dengan organisasi asing untuk menunjukkan tindakan teroris Dewan Militer di depan internasional.
Pada Februari 2023, perwakilan khusus China Teng Shizheng bertemu dengan kelompok bersenjata etnis utara di perbatasan China-Myanmar secara individual. Pada 6 Maret, dia bertemu dengan pemimpin kudeta.
Kelompok bersenjata etnis utara juga mengeluarkan pernyataan pada 16 Maret menyambut intervensi Perwakilan Khusus China di Myanmar.
Sumber :